Tuesday, December 9, 2008

Pluto, memoir of our loving dog

This is the picture of you my loving dog
The dog sometime makes me shock
You used to sway your tail
This makes us smile

I love you then
I love you now
Notice your glance
Although you’re getting slow

Now ...
I miss your loving accompany
I loose moments your're whimpering
It will be a very sweet memory
Remembering the first time you're barking

I knew I will get this
the time that you will living and perish
God bye my funny nice
I never forget the warm of your eyes
by Golda Siboya, Dec'08


ÞŁǚŤǒőŏΌǾÕ
Pluto Kusmonegro
YYYYYYY
Pluto adalah anjing kami tersayang yang hidup selama sembilan tahun dan tumbuh dalam kehidupan keluarga Sibuea dalam cinta kasih kami.
Desember, hampir sembilan tahun yang lalu, Andrey dan Ido-- Anak kakak ku Caroline yang menikah dengan Bang Erbin Sihite--- membawa Pluto ke rumah mama, --opung mereka-- karena Brian sebentar lagi akan lahir. Waktu itu aku, Leo, Elin & Ucok belum berkeluarga.

Pluto sepertinya nyaman dengan rumah barunya, ia bahkan masih sangat kecil, masih muat dalam genggaman. Kita semua seperti mendapatkan teman kecil baru, setelah tahun lalu Dambaan Hati Kusmonegro mati. Damba berumur 12 tahun lebih. Memang menyenangkan punya anjing.
Pluto, biasanya sembunyi kalau tuan-tuan kecilnya datang ke rumah, tapi begitu Andrey dan Ido pulang, Pluto tiba tiba keluar dari persembunyiannya dan menggoyang ekornya sambil berlari kecil. Kita pasti tau kalau Pluto lewat dari dekat kita karena kukunya berbunyi 'tik...tik...tik...' saat menyentuh lantai. Diantara kita semua Pluto sangat menyayangi Mama. Biasanya kita sebut Nyonya besarnya- Pluto. Kalau Leo pulang ke rumah dari mana saja, ia akan melolong dengan bunyi ''Leeeeeeoooooooouuuuu'''''''''''"!!!" dan terus berlari dengan sangat kencang dan... HaApP!dia meloncat ke pangkuan Leo yang masih mengenakan pakaian kantor. Pluto duduk dipangkuan tuannya itu sambil menjilati wajah yang sangat dikasihinya,dan menyender sebentar. Biasanya Leo mengelus bulu emasnya dan... Pluto sangat menikmati momen seperti ini.


Masih ingat pertama kali kita bertiga mengajarkan Pluto menggonggong??
"Ayo Pluto!"
Pluto hanya memperhatikan kita dan menggoyang ekornya yang lurus seperti lontong panjang
"Ayo Pluto!!! kamu pasti bisa GOUK GOUK..."
Pluto tetap menatap kita bertiga dan menggulingkan badannya, kemudian menyender di paha kita, kita cuma tertawa karena bingung. Anjing ini berbadan kekar, kuat matanya tajam, tapi tidak bisa menggonggong. Piuhhhh!! Gimana ya...
Tiba tiba ia mendengar sesuatu dibalik pagar dan..
"GOOUUK!! GOOOUKK!!GOOOUK!!" Pluto menggongggong, suaranya besar. Bahkan kalau kita memegang sendok, sendok itu akan bergetar.
"Wahhh! kamu hebat!! kita bertiga memeluk dia dan memberi semangat, Pluto tau sekali bahwa ia disayang. Kalau dipikir-pikir memang semua sayang Pluto!

Pluto besar selalu berada ditengah-tengah ponakan-ponakanku yang sedang nonoton, --serasa temen-an-- Begitu sampai ia tua. Kalau Pluto sakit, ia akan datang ke aku atau Leo untuk minta diobati. Ia percaya bahwa kita akan memberikan ia kesembuhan --!@@@???? Walaupun kalau diobati biasanya Pluto akan menunjukkan gigi taringnya sambil mengeluarkan bunyi.SSSSEHEEERESZHGSSRRHHHHhhhhhgggs!!!! (gak ngertikan?? tapi seperti begitu lah bunyinya). Tapi kalau cemburu biasanya ia akan menyelengkat seseorang atau sesuatu itu sampai jatuh atau dia akan menyerang dan mengeluarkan sura besarnya itu, (maklum bisa cemburu sama anak kecil atau anjing atau boneka, atau patung atau barang lain) bingung!?? sama...


Pluto akan sakit, kalau kurang perhatian dari kita, terutama, satu persatu dari kita meninggaklkan rumah karena berumah tangga. Ia pernah stres karena mama sakit dan harus keluar masuk rumah sakit, dan kita pergi pagi pulang malam. Karena pagi langsung ke kantor dan pulang kantor langsung ke rumah sakit. Jadi setelah berjalan beberapa bulan, Pluto bulunya rontok dan nyaris korengan. Hyuh! Tapi ternyata korengannya langsung sembuh setelah mama pulang dari rumah sakit dan semua kembali seperti biasanya.
Tiga bulan lalu mama meninggal, pertengahan bulan Juli, sejak itu Pluto seperti kehilangan semangat. Ia lebih banyak diam dan mulai sering sakit, aku tidak bisa terlalu memperhatikan dia karena aku punya bayi yang notabene tidak bisa terlalu dekat Anjing. Tapi aku usahakan sebisa mungkin untuk memperhatikan dan memberi makan dia sepulang kantor. Biasanya Fanny, sepupu aku, memberi dia makan pagi sebelum berangkat ke kantor. Ia berusaha untu senang tetap main dengan Oike, apalagi Oike sayang pada Pluto. Umur 7 bulan, Oi sudah bisa bilang "To!" bila ia ingin bermain dengan anjing besarku itu.


Hari itu, Kamis, 27 November 2008, Pluto tampak kesakitan sekali. Sudah tiga hari tidak mau makan sekali pun sudah dimasak hati ayam --Oh iya ia suka sekali makan hati ayam, kalau sudah disebut hati ayam, pasti ia akan melonjak ingin cepat cepat diberi makan.-- Sore itu aku janji akan mengobatinya malam nanti. Tapi sebelum magrib Pluto melolong panjang dan menatapku tajam, kemudian ia mati. Aku telepon semua untuk mengabarkan, Leo datang menguburkan Pluto, anjing kesayangannya....

Ah...
Hiks!
Good bye Pluto!!!

Monday, December 1, 2008

My Paintings

Some of my paintings were made since 2001,
Heningan/Purity
Nov 02 (oil paint, 40x50)
Nikahnya/ Her Wedding
Nov 01 (Oil paint, 40 X 50)
Barengan/ Lives together
July 01 (oil paint, 40 X 50)
Dua warna/ Colors of two
August 01 (oil paint, 40x50)

Terik/the intensity
Dec 2004 (oil paint, 70x80)

Sepi/Solitude
April 2002 (oil paint 40x50)

Sore, sendirian/ Quiet toward evening
(oil paint, 40x50)

Big Red Flower Dec 2001 (oil paint, 75x75)
Sold to Sarce & Elin's Family

Sunday, November 30, 2008

Longing for God, a poet

Seandainya Aku bukan diriku
created by Golda Sibuea, 11 April 2007

Seandainya aku bukan diriku
Bisakah aku mengubah dunia?
Seandainya aku bukan diriku
Bisakah aku mengubah mereka?
Seandainya aku bukan diriku
Bisakah aku bahagia?

Seandainya aku bukan diriku
Dunia tetap berjalan dalam kehendak-Nya
Seandainya aku bukan diriku
Mereka mungkin juga tiada ada
Seandainya aku bukan diriku
Bahagia itu adalah miliknya

Seandainya aku ingin bahagia
Perlukah ku ubah segala?
Seandainya ku ubah segala
Akankah aku bahagia?

Kudapati diriku bertanya
Kudapati diriku mendapat jawabannya
Kudapati diriku di kedalaman sedih sepi
Kudapati diriku di keramaian sendiri
Ku hampiri diriku, kusapa
Ku sapa diriku, kutanya mengapa
Ku tanya diriku, apakah yang kau cari?
Ku selidiki diriku, haruskah kutelusuri?

Aku adalah diriku
Aku membisu dalam biru rindu
Aku membeku dan kelu
Aku gelisah
Aku mendesah
Aku terperangah dan tak berubah

Aku dalam rindu pada Tuhan
Aku rindu tuntunan

Ku Disadarkan dalam cemas lamunan
Ia telah berikan
Bahagia di rindu
Bahagia di haru biru
Bahagia dalam lemah
Bahagia di susah-lelah
Bahagia di cinta
Bahagia di pergumulan hidup fana

Ku bersama Tuhan
Bahagia sepanjang jalan
Aku adalah diriku yang Ia ciptakan
Dalam cinta, harapan, dan kebahagiaan

Seandainya aku bukan diriku,
Tiada aku rasakan hal ini

Thursday, November 27, 2008

Euniqe 1st - 5th month

I'm so blessed that you're my daughter
The very deep affection I have for you Is honest, true and real,
God bless you now and ever,
amen

1st month

2nd month

3rd month

4th month

5th month


see you at the next 5months session.....and find the different!!!
"Thank you to glance my picture."
Picture taken by cell phone at 15th every month



Euniqe Learn to crawl

Pictures when Oi was crawling and learn to sit.....

(taken july beginning of August 2008)


Crawling....


...hehehe...Close up!!


try to get something under the chair...


crawling on the chair


Haaap...I can get up on the arm-chair


Now she tries to sit...

Mom, can you take my picture?!


She likes showing off...

Shoot me I can sit back!!


Shoot me twice!!!


Our daughters are the most precious of our treasures, the dearest possessions of our homes and the objects of our most watchful love.

-- Margaret E. Sangster --

Euniqe Close Up

Once in July, after my mom passed away, I took my girl's pictures. Probably, it is to make up for overlooking her for days in the grief of loosing mom, the figure that I adored very much. Then is her 6th month, she looks happy within the session. A poem to describe my feeling to her:

My daughter’s new daughter
How precious and sweet
Beautifully perfect
From her head to her feet
Ten tiny fingers
And ten tiny toes
All dressed up in lace
With a cute button nose
I look at her face
And I see her bright smile
I have to admit
Takes me back quite awhile
I remember the day
Brought my own daughter home
More precious than anything I’d ever known
My daughter’s new daughter
How precious and sweet
Beautifully perfect From her head to her feet
Source:
Daughter poems


Mom! somebody is taking my picture hehehe...

Okay!!! cheeese...

Maaaa..... look at me

My glance....mmmm

Heeeii... I am over the floor

Hahhahahaha.....

Am I cute?

I still look cute although with small beam

Hei.. I am cute!!!

Again, I am cute..

you still shoot me ???!!.....

Finally...aunt Fanny..we are great!
Bye-bye thanks to glance at my pictures. see u ...

Dear Eunike(1)

Your Grandma love you so much!

"Mom, I love your grand daughter so much, I know what it feels. How much I love Eunike is as much as you love me... and it is unlimited.


A Sonnet for My Incomparable Mother
from site: love the poem

I often contemplate my childhood, Mom,
I am a mother now, and so I know
Hard work is mixed together with the fun;
You learned that when you raised me long ago.

I think of all the things you gave to me:
Sacrifice, devotion, love and tears,
Your heart, your mind, your energy and soul--
All these you spent on me throughout the years.

You loved me with a never-failing love
You gave me strength and sweet security,
And then you did the hardest thing of all:
You let me separate and set me free.

Every day, I try my best to be
A mother like the mom you were to me.

I LOVE YOU BOTH............"

Dear Eunike,

Bulan pertama denganmu adalah hari-hari yang penuh kejutan, mama betul-betul dipusingkan dengan tangisanmu yang terus menerus sepanjang hari dan malam. Ditambah lagi dengan kepulangan papamu ke Tanjung Batu untuk melanjutkan tugas pelayanannya setelah ia berada di Jakarta untuk menunggu kelahiran sampai menemani mama dengan putri pertama kami yang cantik, Eunike. Mama semakin tidak sabaran, dan terkadang marah sendiri, seperti kehabisan akal, setelah berupaya meredam tangisan mu tapi usaha mama sia-sia. piuh!!! Yang paling sabar adalah Ompung Sibuea-mu, --Op. Raphael-- ia selalu menemani mama bangun tengah malam, padahal mama tau sekali kalau ia sedang sakit berat. Sungguh itu selalu ada dalam ingatan mama sayang. Walaupun hujan deras, dan tangisanmu terdengar, tiba-tiba ia sudah berada didekat mama, di kamar kita. --Padahal untuk ke kamar kita dari kamar opung ada ruang terbuka yang kalau hujan pasti minimal kena angin basahnya-- "OMPUNG!!! mama kangen sama ompung!-- Ia selalu bilang, "jangan marah, dia belum mengerti. Sayangi dia, Tuhan sudah berikan apa yang kamu inginkan selama ini". Biasanya ompung mengatakan itu sambil mengambil kamu dari pangkuan mama dan kemudian menggendong kamu. Ia menyanyikan lagu sambil menina-bobokanmu. Ia begitu menyayangi kita berdua. Mama biasanya menurut apa yang ompungmu katakan.
Ini kamu nak waktu usia hampir dua bulan:


Waktu bergulir, seperti cerita puisi mama, mama semakin sayang pada mu, dan selalu ingin memelukmu, kini Unik hampir tiga bulan. Dan mama sudah tidak pernah kerepotan lagi selain kita sudah saling mengerti, sudah ada Mbak Yanti yang membantu kita sejak sebulan lalu. Walaupun kondisi ompung semakin buruk dan semakin sering keluar masuk rumah sakit. Coba, liat kamu di usia ini sayang:


Sayang kamu bertambah besar, usia dua bulan kamu sudah berusaha untuk tengkurap dan berhasil tengkurap sempurna di usia 4 bulan. Kamu sudah tidak lagi cengeng kalau bobo dan sudah bisa tidur di sebelah mama meski biasanya bangun malam minta diberikan susu. Semakin besar kamu sama sekali tidak merepotkan mama. semuanya sudah lebih teratur.

Pada waktu kamu tiga bulan, mama kembali bekerja di kantor dan kamu terlihat sangat pengertian. Mama terharu melihatmu. Begitupun, waktu opung semakin sakit, kamu sama sekali tidak terlalu menyita perhatian mama, mama selalu sempat ke rumah sakit untuk menjaga opung, malah waktu opung pulang ke rumah, mama sering bersama opung, dan kamu tidak rewel. Kamu anak yang manis. Mama tau kamu pun menyayangi ompungmu sama seperti ia menyayangimu.

Ini dia kali pertama aku bisa dengar putriku tertawa aku kaget sekali, waktu itu sore hari, sehabis aku memandikan dan memakaikan baju, Aku mengangkat mu tinggi dan mencium perutnya, lalu kamu tertawa. Saat itu mama mengucap syukur ... "Terimakasih Tuhan Ia telah kau berikan hidup dan kini telah kudengar ia tertawa". 10 Mei '08.
Mama sempat merekam tawa Unike waktu sedang bermain dengan tante Fe-mu.


Bulan bergulir, mama janji pada papamu bahwa bulan Juni ini Unik akan dibaptis dan papa-mama akan bawa Unik kepada Tuhan dan diberi nama. Meskipun beberapa anggota keluarga menentang acara tersebut, karena opung semakin parah sakitnya, --sebaiknya mama tidak meninggalkan Jakarta. Tapi Ompung bahkan memberi semangat dan mendorong mama untuk membawamu dibaptiskan Nak. Akhirnya, tanggal 15 Juni 08, Kamu dibaptis dan namamu telah tercatat dalam buku kehidupan: Eunike Brigita Alexandra Silitonga. Mama-papa dan Ompung Silitonga mengantarmu pada Kristus. Yang membaptiskanmu: Pdt H. Marbun dari Gereja Tj. Balai Karimun.

foto baptis...

Ompung masih sempat mengucapkan selamat dan menciumi mama dan kamu ketika kita kembali ke Jakarta, meskipun mama tahu opung sudah kehilangan penglihatanya, tapi mama tau sekali ia sangat mengucap syukur karena kamu telah dibawa pada Tuhan.

Seminggu kemudian, papa datang untuk menemani Ompung. Ia menemani ompungmu dengan sabar. Kamu tahu, Papamu adalah orang yang tulus hati, meskipun kadang-kadang keras. Ia juga sangat menyayangi Ompungmu. Kita semua bahagia karena Ompungmu telah mendapat kan perjamuan kudus terakhir--seperti yang Ia pernah minta. Kita sempat berfoto ber-empat setelah acara perjamuan kudus, yang dilayani oleh Pdt. Purba dari Gereja Pasar Minggu. Ia juga betul betul telah mendapatkan ulos sayang (holong) dari opung-opung mu Hutajulu, pada acra "acimun-acimun" yang selalu diinginkan ompung agar Ia dapat membagikan berkat pada keluarga.

Dua hari kemudian rambutmu dibotak. Hehehe... kamu menangis waktu itu...karena --mungkin kamu tahu kalau kamu jadi aneh tanpa rambut hehehehe.... Malam sebelum papa pulang badanmu panas dan mama sedih sekali. Tapi mama kaget sekali waktu sore hari kamu bangun tidur dan menangis, mama cepat-cepat berlari kekamar dan mendapati kamu sedang duduk, Sabtu sore.. 12 Juli 08. Eunike... anak mama bisa duduk sendiri!!!! Terimakasih Tuhan.

Esoknya, Minggu, Ompungmu minta dimandikan di kamar mandi, setelah selesai, mama, TanteFe, dan suster Emily memandikan opung, mama menggendongmu dan pergi ke gereja. Mama sangat perih dan sedih melihat keadaan opung. Mama menyerahkan semua pada Tuhan. Dan Malam hari itu menuju dini hari Opungmu meninggalkan kita, Ia telah datang kepada Tuhan. Mama sangat sibuk dalam satu minggu itu, mama menitipkanmu ke rumah Aju Elin, dan malamnya mama tidur disana kemudian pagi pagi sekali kembali kerumah opung sampai hari di mana opung mu dimakamkan. Kamu sabar dan tidak banyak komentar. Setelah opung dimakamkan papamu kembali ke Tanjung Batu, kembali dalam tugas melayani Tuhan. Sempat ambil sesi foto-foto ya.....